Abdullah bin Mas’ud adalah seorang sahabat Muhajirin dari Bani Zahrah, termasuk dalam sahabat as Sabiqunal Awwalin, sahabat yang memeluk Islam pada masa awal didakwahkan. Perawakan tubuhnya pendek dan kurus, tidak seperti umumnya orang-orang Arab di masanya. Tetapi dalam hal ilmu-ilmu keislaman, khususnya dalam hal Al Qur’an, ia jauh melampaui para sahabat pada umumnya. Kisah keislamannya cukup unik, karena ia melihat dan mengalami secara langsung mu’jizat Rasulullah SAW.
- Pertemuan Abdullah bin Mas’un Dengan Nabi Muhammad SAW
Ketika masih remaja, Abdullah bin Mas’ud bekerja mengembalakan kambing milik Uqbah bin Abi Mu’aith, salah seorang tokoh Quraisy yang sangat memusuhi Nabi Muhammad SAW. Suatu ketika saat sedang bekerja di suatu padang, dia didatangi oleh Rasulullah SAW dan Abu Bakar ra yang sedang kehausan dan meminta susu. Tetapi karena hanya melaksanakan amanah mengembalakan, Abdullah bin Mas’ud pun tidak bisa memenuhi permintaan itu. Karena memang sedang kehausan, Rasulullah SAW meminta/meminjam anak kambing betina yang belum digauli pejantan, yang tentunya tidak mungkin mengeluarkan air susu.
Ibnu Mas’ud remaja memenuhi permintaan beliau tersebut. Setelah anak kambing itu diletakkan di depan Nabi Muhammad SAW, beliau mengikat dan mengusap susunya dan berdoa dengan kata-kata yang tidak difahami Ibnu Mas’ud. Sungguh ajaib, kantung susunya jadi penuh dengan air susu, Abu Bakar ra datang dengan membawa batu cekung, dan memerah air susunya, Abu Bakar ra meminum susu tersebut sampai kenyang, kemudian memerah lagi dan memberikan kepada Ibnu Mas’ud. Dan terakhir Abu Bakar ra memerah lagi untuk Rasulullah SAW. Setelah selesai minum, beliau berkata, “Mengempislah!!”
Seketika kantung susu anak kambing itu mengempis kembali seperti semula, dan ia berlari kembali ke kumpulannya.
Ibnu Mas’ud sangat takjub melihat pemandangan tersebut, ia mendekati Rasulullah SAW dan minta diajarkan kata-kata yang diucapkan Nabi Muhammad SAW tersebut. Maka beliau menyampaikan tentang risalah Islamiah yang beliau bawa, dan seketika itu Abdullah bin Mas’ud memeluk Islam.
Nabi Muhammad SAW memandang cukup intens kepadanya, kemudian bersabda, “Engkau akan menjadi seorang yang terpelajar..!!”
Tentu saja Ibnu Mas’ud tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh Nabi Muhammad SAW, apalagi saat itu ia hanyalah seorang miskin yang mencari upah dengan menggembala kambing milik orang lain. Tetapi di sela-sela waktu senggangnya, ia selalu mendatangi majelis pengajaran Nabi Muhammad SAW yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, sejak sebelum beliau menggunakan rumah Arqam bin Abi Arqam. Sedikit demi sedikit pengetahuannya makin bertambah, bahkan dengan cepat ia mampu menghafal dan menguasai wahyu-wahyu, yakni Al Qur’an.
Suatu ketika Rasullullah SAW ingin ada seseorang yang membacakan Al Qur’an kepada orang-orang Quraisy karena mereka belum pernah mendengarnya, dan ternyata Abdullah bin Mas’ud yang mengajukan dirinya. Tetapi Nabi Muhammad SAW mengkhawatirkan keselamatannya, beliau ingin orang lain saja, yang mempunyai kerabat kaum Quraisy, yang bisa memberikan perlindungan jika ia disiksa. Tetapi Ibnu Mas’ud tetap mengajukan diri, bahkan setengah memaksa, sambil berkata, “Biarkanlah saya, ya Rasulullah, Allah pasti akan membela saya…!!”
- Abdullah bin Mas’ud Membaca Al Quran Dihadapan Kaum Quraisy
Sungguh suatu semangat besar yang didorong jiwa muda yang berapi-api, sehingga kurang mempertimbangkan keselamatan dirinya, dan tanpa menunggu lagi, ia berjalan ke majelis pertemuan kaum Quraisy di dekat Ka’bah, dan Nabi Muhammad SAW membiarkannya. Sampai di sana, ia berdiri di panggung atau mimbar di mana orang-orang Quraisy biasanya melantunkan syair-syair mereka, dan mulai membaca ayat-ayat Qur’an dengan mengeraskan suaranya. Yang dibacanya adalah Surah ar Rahman. Orang-orang kafir itu memperhatikan dirinya sambil bertanya, “Apa yang dibaca oleh Ibnu Ummi Abdin itu?”
Saat itu mereka belum mengetahui kalau Ibnu Mas’ud telah memeluk Islam, jadi mereka membiarkannya saja untuk beberapa saat lamanya.
Salah satu dari orang Quraisy itu tiba-tiba berkata, “Sungguh, yang dibacanya itu adalah apa yang dibaca oleh Muhammad…!!”
Merekapun bangkit menghampiri, dan memukulinya hingga babak belur. Namun selama dipukuli, ia tidak segera menghentikan bacaannya sebatas ia masih mampu melantunkannya. Ketika mereka berhenti memukulinya, ia segera kembali ke tempat Nabi Muhammad SAW dan para sahabat berkumpul. Melihat keadaan tubuhnya yang tidak karuan akibat pukulan-pukulan tersebut, salah seorang sahabat berkata, “Inilah yang kami khawatirkan akan terjadi pada dirimu!!”
Tetapi dengan tegar Ibnu Mas’ud berkata, “Sekarang ini tak ada lagi yang lebih mudah bagiku daripada menghadapi musuh-musuh Allah tersebut. Jika tuan-tuan menghendaki, esok saya akan mendatangi mereka lagi dan membacakan lagi surah lainnya…”
Mereka berkata, “Cukuplah sudah, engkau telah membacakan hal yang tabu atas mereka…!!”
Nabi Muhammad SAW hanya tersenyum melihat perbincangan di antara sahabat-sahabat beliau, tanpa banyak memberikan komentar apa-apa.
Peristiwa tersebut menjadi pertanda awal dari apa yang diramalkan oleh Rasulullah SAW, ia akan menjadi seorang yang terpelajar, yakni dalam bidang Al Qur’an dan ilmu keislaman lainnya. Sungguh suatu lompatan besar, dari seorang buruh upahan penggembala kambing, miskin dan terlunta-lunta, tiba-tiba menjadi seseorang yang ilmunya dibutuhkan banyak orang, khususnya dalam bidang Al Qur’an.
Bersambung ..........
Wassalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sumber :
https://umroh.com
No comments:
Post a Comment